Kamis, 23 Juli 2015

Siapakah Penambang Bitcoin Tercepat

Siapakah Penambang Bitcoin Tercepat

Menambang Bitcoin - Mining Bitcoin - Tahukah anda, ternyata "Penggali Bitcoin" Tercepat itu berasal dari Indonesia. Bitcoin dihasilkan melalui pemecahan soal matematika yang melibatkan serangkaian perhitungan algoritma rumit di komputer. Tak sembarang komputer bisa dipakai untuk melakukan kegiatan yang disebut "menambang" Bitcoin ini. Bisa-bisa hanya menghabiskan listrik, sementara tidak satu pun Bitcoin dihasilkan.


Dikarenakan tingkat kesulitan mining Bitcoin yang semakin lama semakin meningkat, diperlukan semacam komputer khusus yang bisa menyelesaikan proses penambangan dengan lebih cepat dibanding desktop biasa. Komputer ini pun tak harus besar dan mahal. Ada pula yang berbentuk dongle USB seperti "Redfury".

Redfury adalah USB penambang Bitcoin yang diklaim tercepat di dunia dengan daya komputasi sekitar 2,5 Gigahash (kemampuan menyelesaikan perhitungan matematika yang dijadikan tolok ukur kinerja miner Bitcoin). Orang-orang di belakangnya ternyata adalah para anggota Indonesian Bitcoin Community (IBC).

Dulu, yang paling cepat adalah produk sejenis dari China dengan 0,3 Gigahash, tapi kini Redfury yang tertinggi, ujar Tiyo Triyanto dari IBC. Untuk memakainya, pengguna tinggal menghubungkan Redfury ke komputer melalui port USB, kemudian menjalankan programmining. "Komputernya tak harus kencang, cukup netbook atau yang sejenis agar hemat listrik," jelas Tiyo.

Seberapa cepat Redfury menambang Bitcoin? Untuk memberi gambaran, Tiyo mengonversi nilai mata uang virtual itu ke rupiah. "Apabila dijalankan selama sebulan penuh tanpa berhenti, maka Redfury bisa menghasilkan Bitcoin senilai Rp 300.000 dengan asumsi 1 Bitcoin (BTC) bernilai 800 dollar AS," paparnya. 

Bitcoin memang bisa dipecah-pecah menjadi unit yang lebih kecil, misalnya 0,01 BTC yang dikenal sebagai "centibit", dan 0,001 BTC yang disebut "milibit". Hal tersebut diperlukan karena nilai Bitcoin yang bisa menyentuh angka ribuan dollar AS belakangan ini membuatnya kurang praktis untuk dipakai dalam transaksi bernilai kecil.

Adapun Redfury dihargai sekitar Rp 1,5 juta. Miner ini bisa diperoleh lewat sejumlahreseller dan forum jual beli online atau komunitas. Tiyo mengatakan bahwa batch pertama Redfury yang diproduksi sebanyak 3.000 unit untuk sekarang sudah habis terjual.

Rahasia kecepatan Redfury terletak pada chip ASIC (application-specific integrated circuit) yang khusus menangani urusan mining Bitcoin. ASIC, disebut Tiyo, memiliki kinerja yang lebih mumpuni dan lebih hemat listrik dibandingkan solusi penambangan Bitcoin lainnya. 

Sebelum ASIC, orang-orang menggunakan CPU, lalu rangkaian GPU berukuran besar, kemudian setelah itu FPGA. Kini, untuk memperoleh kinerja serupa cukup dengan ASIC yang kecil. Kendati memproduksi perangkat Bitcoin miner di Indonesia, namaun sebagian besar pembeli Redfury datang dari luar negeri. "Mungkin hanya 10 persen pembeli dari Indonesia. Bitcoin memang lebih marak di luar dan belum begitu dikenal di sini."  Bitcoin sendiri sejak awal dirancang agar hanya bisa diproduksi dalam jumlah terbatas sebanyak 21 juta keping. Saat ini sudah sekitar setengah dari angka tersebut yang ditambang dan beredar. Seiring waktu, Bitcoin diprediksi sudah tak bisa "digali" lagi pada tahun 2140.

Bitcoin.org memberi peringatan bahwa proses mining memiliki pasar yang terbatas dan ketat persaingannya. Tidak semua pengguna melakukannya, dan ini bukanlah sebuah cara cepat untuk mendapatkan uang.

Senin, 13 Juli 2015

Alat Penambangan Bitcoin Redfury

Alat Penambangan Bitcoin Redfury

Alat Penambang Bitcoin Redfury - Redfury adalah USB penambang Bitcoin yang diklaim tercepat di dunia dengan daya komputasi sekitar 2,5 Gigahash (kemampuan menyelesaikan perhitungan matematika yang dijadikan tolok ukur kinerja miner Bitcoin). Dulu, yang paling cepat adalah produk sejenis dari China dengan 0,3 Gigahash, tapi kini Redfury yang tercepat. Untuk memakainya, pengguna tinggal menghubungkan Redfury ke komputer melalui port USB, kemudian menjalankan programmining. Komputernya tak harus kencang, cukup netbook atau yang sejenis agar hemat listrik. 

Alat Penambangan Bitcoin Redfury


Seberapa cepat Redfury menambang Bitcoin? 
Apabila dijalankan selama sebulan penuh tanpa berhenti, maka Redfury bisa menghasilkan Bitcoin senilai Rp 300.000 dengan asumsi 1 Bitcoin (BTC) bernilai 800 dollar AS.

Harga Redfury dihargai sekitar Rp 1,5 juta. Miner ini bisa diperoleh lewat sejumlah reseller dan forum jual beli online atau komunitas. Redfury  pertama kali diproduksi sebanyak 3.000 unit dan produksi pertama ini sudah habis terjual.

Rahasia kecepatan Redfury terletak pada chip ASIC (application-specific integrated circuit) yang khusus menangani urusan mining Bitcoin. ASIC memiliki kinerja yang lebih mumpuni dan lebih hemat listrik dibandingkan solusi penambangan Bitcoin lainnya.

Dan tenyata Redfury USB penambang Bitcoin yang diklaim tercepat di dunia ini. Orang-orang di belakangnya ternyata adalah para anggota Indonesian Bitcoin Community (IBC). Dan di produksi  di Indonesia namun sebagian besar pembeli Redfury datang dari luar negeri hanya 10 persen pembeli dari Indonesia. 

Bagaimana Cara Menambang Bitcoin

Bagaimana Cara Menambang Bitcoin

Bagaimana Cara Menambang Bitcoin - Bitcoin dihasilkan melalui pemecahan soal matematika yang melibatkan serangkaian perhitungan algoritma rumit di komputer. Tak sembarang komputer bisa dipakai untuk melakukan kegiatan ini yang disebut "Menambang". Bisa-bisa hanya menghabiskan listrik, sementara tidak satu pun Bitcoin dihasilkan.

Bagaimana Cara Menambang Bitcoin


Bitcoin memang bisa dipecah-pecah menjadi unit yang lebih kecil, misalnya : 
- 0,01 BTC yang dikenal sebagai "centibit"  
- 0,001 BTC yang disebut "milibit" 
Hal tersebut diperlukan karena nilai Bitcoin yang bisa menyentuh angka ribuan dollar AS. 


Dikarenakan tingkat kesulitan mining Bitcoin yang semakin lama semakin meningkat, diperlukan semacam komputer khusus yang bisa menyelesaikan proses penambangan dengan lebih cepat dibanding desktop biasa. Komputer ini pun tak harus besar dan mahal. Alat Penambangan Bitcoin Seperti Redfury yang diklaim tercepat di dunia dengan daya komputasi sekitar 2,5 Gigahash bisa anda jadikan untuk menambang Bitcoin.

Bitcoin sendiri sejak awal dirancang agar hanya bisa diproduksi dalam jumlah terbatas sebanyak 21 juta keping. Saat ini sudah sekitar setengah dari angka tersebut yang ditambang dan beredar. Seiring waktu, Bitcoin diprediksi sudah tak bisa "digali" lagi pada tahun 2140. Bitcoin.org memberi peringatan bahwa proses mining memiliki pasar yang terbatas dan ketat persaingannya. Tidak semua pengguna melakukannya, dan ini bukanlah sebuah cara cepat untuk mendapatkan uang.
Siapakah SATOSHI NAKAMOTO

Siapakah SATOSHI NAKAMOTO

Siapakah SATOSHI NAKAMOTO - Nama Satoshi Nakamoto selama ini terkesan misterius. Tidak ada yang tahu siapa sebenarnya dirinya. Namun, harian Newsweek pada Kamis (6/3/2014) mengklaim bahwa pihaknya telah bertemu langsung dengan Satoshi Nakamoto, pendiri Bitcoin tersebut. Sebelumnya, di tengah komunitas Bitcoin, banyak yang mengatakan bahwa nama Satoshi Nakamoto adalah nama samaran. Ada pula yang mengatakan bahwa Satoshi Nakamoto adalah nama sebuah kelompok, yang artinya terdapat lebih dari satu orang. Lalu Siapakah
Satoshi Nakamoto ?.  Inikah Satoshi Nakamoto, Pendiri Bitcoin?.

Siapakah SATOSHI NAKAMOTO

Dalam laporan yang berjudul "The Face Behind Bitcoin" yang diterbitkan Newsweek, Satoshi Nakamoto disebut sebagai nama asli seorang keturunan Jepang berkewarganegaraan Amerika Serikat yang saat ini berumur 64 tahun dan tinggal di California. Jurnalis Newsweek, Leah McGrath Goodman, yang membuat laporan tersebut, mengaku telah melakukan riset dengan mewawancarai para developer yang bekerja bersama Nakamoto pada masa-masa awal dibentuknya Bitcoin. Selain itu, Goodman juga mengaku telah melakukan riset kependudukan, analis forensik, dan bahkan berbicara dengan keluarga Nakamoto langsung. Walau pada awalnya keluarga Nakamoto tidak percaya, deskripsi dan cerita Goodman sesuai dengan karakter Satoshi Nakamoto yang dimaksud, yaitu pendiri Bitcoin.

Nakamoto dikenal sebagai sosok yang pintar dan nampaknya memiliki keahlian yang sesuai sebagai ahli kriptografi. Ia adalah seorang sarjana Fisika lulusan Califronia State Polythecnic University. Ia juga diketahui bekerja di bidang keamanan dan komunikasi untuk lembaga Federal Aviation Administration (FAA). Nakamoto sendiri memilih untuk bungkam dan berupaya kabur saat mengetahui ada jurnalis yang ingin mewawancarainya. Kepada Goodman, Nakamoto hanya berujar, "Saya tak lagi terlibat di dalamnya (Bitcoin), dan saya tak ingin membahasnya."

Selain itu, Nakamoto juga mengatakan bahwa urusan Bitcoin sudah diserahkan ke orang lain, dan dirinya sudah tidak memiliki hubungan apa-apa. Dia telah meninggalkan Bitcoin sejak April 2011 kepada rekan-rekannya di Bitcoin, Nakamoto pun mengirim pesan bahwa ia "telah pindah mengerjakan hal-hal lain". Sejak saat itu, nama Nakamoto menghilang dan tidak terlacak. Upaya untuk menghubunginya yang dilakukan oleh para penggiat Bitcoin pun tak menuai hasil. 

Kontroversial
Kini, laporan dari Newsweek tersebut menuai banyak kontroversi, terutama di dalam komunitas Bitcoin sendiri, terlebih saat foto Nakamoto, rumah, dan alamatnya dipublikasikan Newsweek yang belakangan ini diterbitkan. Publikasi tersebut dianggap melanggar privasi Nakamoto. Satoshi Nakamoto yang ditemui Newsweek memang belum dipastikan sepenuhnya sebagai pendiri Bitcoin, walau petunjuk-petunjuk yang diungkap kuat mengarah ke sana. Dikutip dari BBC, Kamis (6/3/2014), komunitas Bitcoin juga mempertanyakan metode yang digunakan Newsweek dalam melacak identitas Nakamoto. Di forum Bitcoin dan media sosial, para penggiat Bitcoin mengungkapkan keraguannya tentang laporan Goodman. Laporan tersebut dianggap palsu oleh beberapa komentator di forum Bitcoin Talk. Mereka juga meminta bukti transaksi Bitcoin yang dimiliki Nakamoto jika benar bahwa pria yang dimaksud Goodman adalah pendiri Bitcoin.

Bitcoin muncul pada tahun 2008 saat Nakamoto mengungkapkan idenya di media online tentang mata uang digital. Jenis mata uang ini kemudian mendapat banyak perhatian pada tahun 2013 sehingga nilainya menguat. Pada pertengahan Desember 2013, satu Bitcoin berada pada kisaran 710 dollar AS. Namun, belakangan, mata uang ini mengalami keterpurukan seiring dengan masalah kebangkrutan di beberapa bursa Bitcoin besar di dunia.
 
Jual Beli Bitcoin di Indomaret

Jual Beli Bitcoin di Indomaret

Jual Beli Bitcoin di Indomaret - Bitcoin sudah bisa dibeli di Indomaret. Ternyata Indomaret telah mendukung Bitcoin sebagai alat pembayaran. Meskipun Bitcoin dianggap alat pembayaran yang tidak didukung oleh negara oleh pihak Bank Indonesia, ternyata penyebaran bitcoin tidak menyurut di Indonesia. Bitcoin Indonesia yang sangat getol mensosialisasikan penggunaan dan pengenalan bitcoin di tanah air mengumumkan kemudahan pembelian bitcoin melalui lebih dari 10.000 gerai Indomaret yang berlaku mulai September 2015.
 

Langkah ini merupakan hal yang strategis mengingat gerai Indomaret tersedia di berbagai pelosok kota dan selalu berlokasi di daerah padat penduduk. Indomaret berfungsi sebagai tempat yang mengakomodasi berbagai metode pembayaran konvensional, baik secara tunai maupun menggunakan kartu debit atau kartu prabayar, yang selama ini kurang terwakili oleh pembayaran secara online.

Padahal kita semua tahu bahwa kepemilikan dan penggunaan kartu kredit di Indonesia secara umum masih terbatas di kota-kota besar. Skema pembayaran melalui gerai ritel ini didukung oleh iPaymu. Untuk membayar transaksi pembelian bitcoin melalui Indomaret, konsumen yang sudah memiliki akun di situs Bitcoin Indonesia bisa memilih opsi top up Rupiah melalui Indomaret. Meskipun menggandeng toko konvensional untuk memudahkan pembayaran, perolehan bitcoin (secara virtual) tetap dilakukan melalui sistem Bitcoin Indonesia.

Di Indonesia sendiri bitcoin bukanlah dianggap sebagai alat pembayaran sah. Meskipun demikian Bank Indonesia tidak serta merta melarang penggunaan bitcoin dan menyerahkan risiko penggunaan bitcoin sebagai alat pembayaran ke pihak masing-masing. Tidak ada ancaman hukuman bagi mereka yang menggunakan bitcoin untuk bertransaksi. Yang jadi pertanyaan setelah bitcoin semakin mudah didapat adalah untuk apa peruntukannya?. Apakah bisa digunakan untuk transaksi sehari-hari atau praktis sebagai komoditas yang bisa menjadi alat spekulasi?. 

Sebagai suatu alat pembayaran, bitcoin harus diterima secara luas dan sejauh ini, hal tersebut masih menjadi wacana di Indonesia. Bitcoin Indonesia sendiri bersama Coin of Sale sudah mencoba menjalankan kampanye “Pulau Bitcoin” di Bali sebagai bentuk eksperimen sosial untuk mempromosikan penggunaan bitcoin sebagai alternatif alat pembayaran di Pulau Dewata tersebut. Di kawasan yang sama, coworking space Hubud Bali juga telah menerima bitcoin sebagai salah satu alat pembayaran karena mulai banyak anggotanya yang menerima pendapatan dalam bentuk bitcoin.
 
SEKILAS TENTANG BITCOIN

SEKILAS TENTANG BITCOIN

Sekilas Tentang Bitcoin - Inilah Sejarah Tentang Bitcoin. Bitcoin adalah mata uang baru yang diciptakan pada tahun 2009 oleh orang tak dikenal dengan menggunakan alias Satoshi Nakamoto. Transaksi dilakukan tanpa perantara, yang berarti tidak ada bank!. Tidak ada biaya transaksi dan tidak perlu untuk memberikan nama asli Anda. Pedagang lebih mudah menerima mereka. Anda dapat membeli layanan webhosting, pizza atau bahkan manikur.

SEKILAS TENTANG BITCOIN
Bitcoin adalah sistem pembayaran yang diperkenalkan sebagai perangkat lunak open-source pada tahun 2009 oleh Satoshi Nakamoto. Pembayaran dalam sistem dicatat dalam buku besar umum menggunakan satuan account sendiri, yang juga disebut bitcoin. Pembayaran bekerja peer-to-peer tanpa repositori pusat atau administrator tunggal, yang telah memimpin Departemen Keuangan AS untuk memanggil bitcoin mata uang virtual yang terdesentralisasi. Meskipun statusnya sebagai mata uang yang disengketakan, laporan media sering menyebut Bitcoin sebagai cryptocurrency atau mata uang digital.

Bitcoins diciptakan sebagai hadiah untuk proses pembayaran pekerjaan di mana pengguna menawarkan daya komputasi mereka untuk memverifikasi dan mencatat pembayaran ke buku besar umum disebut "pertambangan", individu atau perusahaan yang terlibat dalam kegiatan ini dikenai biaya transaksi kemudian Bitcoins baru dibuat. Selain pertambangan, Bitcoins dapat diperoleh dengan imbalan uang fiat, produk, dan jasa. Pengguna dapat mengirim dan menerima Bitcoins elektronik untuk biaya transaksi opsional menggunakan software dompet pada komputer pribadi, perangkat mobile, atau aplikasi web.

Bitcoin telah menjadi subyek pengawasan di tengah kekhawatiran bahwa hal itu dapat digunakan untuk kegiatan ilegal. Pada bulan Oktober 2013 AS FBI menutup pasar gelap secara online Silk Road dan menyita 144.000 Bitcoins senilai US $ 28.500.000 pada saat itu. AS dianggap bitcoin-ramah dibandingkan dengan pemerintah lain. Di Cina, membeli Bitcoins dengan yuan tunduk pada pembatasan, dan pertukaran bitcoin tidak diperbolehkan untuk memegang rekening bank.